CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sunday, April 22, 2012

mengapa bayi menangis

Menangis bagi seorang bayi merupakan cara untuk berkomunikasi. Tangisan bayi akan terdengar merdu bagi orangtuanya jika mereka memahami tangisan sebagai bahasa komunikasi bayi dan didengarkan dengan lapang hati.
Bayi yang baru lahir seringkali menangis karena sesungguhnya itu merupakan rahasia kemahakuasaan Tuhan untuk membantu bayi mendapatkan pelayanan sebelum bisa melayani dirinya sendiri.
Sebagai orangtua, kita harus merasa bahagia mendengar suara bayi yang menangis dengan keras dan kuat. Itu merupakan tanda bahwa bayinya aktif dan sehat. Setelah beranjak dewasa, tangisan bisa menjadi sinyal bahwa bayi merasa kurang nyaman. Beberapa hal yang dapat menyebabkan bayi menangis diantaranya
  • Memanggil ibu
    Menangis merupakan sarana untuk memanggil ibu. Pada saat usia 5 bulan, bayi mulai tahu bahwa tangisannya akan membuat ibu segera memberikan pertolongan. Pada usia 6-8 bulan, bayi akan menyadari bahwa sang ibu akan segera mendekatinya dan ia merasa senang. Lebih baik, ibu tidak buru-buru menggendong tetapi hiburlah atau ajaklah bermain
  • Merasa lapar
    Bayi akan menangis jika merasa lapar, tangisannya akan keras, berhenti untuk bernafas, lalu menangis lagi. Jika rasa laparnya semakin parah maka tangisannya tidak akan sekuat sebelumnya. Jika bayi menangis pada saat diberi ASI, coba lihat hidungnya. Ada kemungkinan bibir atasnya menutupi hidung sehingga sulit bernafas. Kita perlu memperhatikan jam pemberian makan atau susu bayi untuk menghindari lapar pada saat tertidur
  • Merasa bosan
    Bayi akan merasa bosan jika harus tidur melebihi jam tidurnya. Dia akan menangis atau rewel. Ajaklah si kecil bermain, letakkan di dalam box atau kereta dan berikan mainan kesayangannya. Kita dapat juga memutarkan lagu lembut yang bisa membuatnya senang atau berjalan-jalan seputar rumah agar bisa mengenali lingkungan sekitarnya
  • Merasa lelah
    Mulai usia 4 bulan, rasa lelah yang berlebihan ditunjukkan dengan rengekan, lekas marah dan akhirnya menangis. Menjelang akhir tahun pertama, bayi mempunyai kehidupan yang penuh dengan pengalaman baru sampai dapat membuatnya kehabisan energy. Pertolongan ibu sangat diperlukan untuk membuat bayi merasa cukup santai seperti tidur
  • Merasa tidak nyaman
    Suara tangisnya melengking dan jelas, nafasnya agak tersendat dan berubah menjadi cepat dan diikuti dengan tangisan lain. Ini dapat terjadi karena bayi merasa kedinginan, jarinya tertekuk atau popoknya basah. Gantilah popok yang basah dengan popok yang bersih dan kering. Periksa jika bayi mengalami ruam popok hingga merasa kurang nyaman. Bersihkan dengan air bersih setiap kali bayi buang air untuk menjadikan bayi merasa nyaman.
  • Merasa cemas
    Pada usia 7-8 bulan, kebanyak bayi akan menangis karena cemas. Orang tua akan memberikan rasa aman jika berada dalam jangkauan pandangannya. Jika ibu meninggalkannya atau bayi tidak melihat ibu meskipun berada di sekitar bayi maka ia pasti akan menangis
  • Merasa kurang tidur
    Bayi akan membutuhkan waktu tidur yang lebih lama pada saat bulan-bulan pertama. Jika mendadak terbangun, mereka seringkali rewel dan menjadi tidak tenang. Cobalah untuk menggendong bayi, lalu ayun dengan lembut supaya bayi tidur kembali
  • Merasa marah
    Kemarahan merupakan cara untuk menunjukkan rasa frustasi jika sesuatu tidak diperoleh dengan keinginannya. Karena tidak bisa mengungkapkan keinginannya dengan kata-kata, bayi akan menggenggam erat kepalan tangan dan pipinya akan memerah untuk menunjukkan pada ibunya bahwa ia tidak puas dengan situasi yang ada
  • Merasa sakit
    Jika bayi tetap rewel dan menangis, sedangkan tanda-tanda diatas telah kita amati dan tidak ada gangguan, bisa jadi bayi sakit. Jika demikian sebaiknya kita segera pergi ke dokter untuk memeriksa keadaan bayi.
  • Tumbuh gigi
    Gigi mulai tumbuh pada usia 6-7 bulan ke atas. Tangis karena gigi yang tumbuh sering terjadi pada sore hari dan terdengar kuat.

0 comments:

Post a Comment